Judul: Kenangan Kematian | Judul Asli: Sparkling Cyanide | Penulis: Agatha Christie | Penerjemah: Ade Dina S. | Penerbit: Gramedia Pustaka Utama | Terbit: Ketujuh, Agustus 2014 | Tebal: 312 hlm | Bintang: 4/5
Kehadiran surat kaleng tersebut, mau tak mau membuat George dan Iris Marle, adik Rosemary, mengeruk kembali ingatan demi mendapatkan misteri sebenarnya dari kematian Rosemary. “Jangan ketakutan begitu, Nona. Kau mesti menolongku. Kau harus mengingat-ingat semuanya. Ya, aku tahu bicaraku tak karuan, tapi kau akan segera mengerti, bila melihat surat-surat ini.” (George ~ h. 42) Ingatan Iris pun kembali ke suatu hari, saat menemukan Rosemary menangis sambil ‘mempersiapkan’ surat wasiat.
Iris Marle baru mencium skandal saat menemukan surat cinta Rosemary kepada ‘Leopard’, sebuah nama samaran. Misteri pun bertambah dengan menebak siapa sosok Leopard yang dipuja Rosemary sebelum kematiannya. Kematian yang terjadi di sebuah meja restoran dengan undangan khusus kepada enam orang tersebut, untuk merayakan ulangtahun Rosemary. Maka, tak hanya Iris Marle yang harus menggali ingatan tetapi kelima orang lainnya juga, dan masing-masing memiliki potensi menjadi pembunuh, sadar ataupun tak sadar.
“Rosemary itu anak bodoh, memang dari dulu begitu. Cantik seperti bidadari dan bodoh seperti kelinci. Tipe wanita pada siapa banyak pria jatuh cinta tapi tak pernah lama.” (Victor Drake - h.53)
“Setelah berbicara dengannya aku sadar betapa tak meyakinkan bagiku kematian karena bunuh diri itu. Lagi pula aku sangat mengenalnya. Dia itu bisa terserang rasa sedih yang bertubi-tubi. Dia bisa meluap-luap karena satu soal saja, dan kadang-kadang bertindak sembrono dan ngawur, tapi tak pernah aku mendapatinya ingin ‘lepas dari semua itu’.” (George – h. 134)
“Pembunuhan yang baru ini seolah-olah membuktikan bahwa yang dulu itu bukan bunuh diri. Meskipun rasanya Anda tak dapat menyalahkan kami yang saat itu menerima keputusan bahwa dia bunuh diri. Sebab ada bukti yang menguatkan.” (h.169)
“Karena di sana ada seseorang yang suka berkicau … berkicau seperti burung kecil … Seekor burung kecil berkata padaku itu sebuah pepatah semasa mudanya. Betul, Kemp, burung-burung yang berkicau ini bisa bercerita banyak kalau kita membiarkan mereka ___ berkicau.” (h. 192)
Comments
Post a Comment
What Do You Things?